tugas kuliah: makalah project BP4 "perusahaan manufaktur" batik blimbing malang

MAKALAH

PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BATIK BLIMBING MALANG

oleh : amilatin amalia ( 14101222 )

A. PROFIL BATIK MALANG

SEJARAH MOTIF BATIK MALANG

Jejak sejarah batik malang tidak ada yang mengungkap secara eksplisit tentang awal mula kemunculan batik serta budaya batik malang. Jika kita cermati bersama, bisa jadi kegiatan membatik merupakan budaya yang tertularkan oleh kerajaan mataram kuno saat menguasai kerajaan singosari pada tahun 1222 M.

Batik malang atau juga biasa di sebut batik malangan mempunyai tiga ciri utama yaitu :

1.    Motif dasar atau latar dari kain batik malang berupa motif batik dari candi badut (peninggalan kerajaan kanjuruhan 760 M).
2.    Matif isen-isen berupa gambar tugu malang sebagai motif utama yang disbanding oleh rambut singa berwarna putih sebagai lambing kabupaten malang
3.   Motif hias batik malang berupa bagian boket (hias pinggir kain batik) untuk tumpal (isen-isen pada pinggir kain) yang berisi tiga buah sulur-sulur bunga yang memebentuk pola teratai.

MOTIF BATIK MALANG

Motif batik malang yang kita ketahui sekarang ini diantarannya adalah motif batik malang kembang pring, kucecwara, celaket, dele kecer, kembang kopi, teratai singo, kembang juwet, kembang jeruk, kembang tanjung, kembang manggar, kembang mayang, dan kembang Padma atau saat ini lebih dikenal dengan nama bunga teratai.

Motif batik malang yang menjadi ciri khas terbuat berdasarkan ilustrasi candi-candi hindu peninggalan kerajaan kanjuruhan dari abad ketujuh. Salah satu motif batik malangan yang paling popular diantarannya motif batik lainnya yaitu motif batik bunga teratai. Motif batik malang yang lain yaitu motif batik batik malang kucecwara. Motif batik tersebut mempunyai komposisi perpaduan motif diantarannya, mahkota, gambar tugu malang, rumbai singai, arca, bunga teratai, sulur-sulur juga isen-isen berbentuk belah ketupat.

TAHAP PROSES PEMBUATAN
            Tahap proses pembutan batik adalah persiapan dan pemotongan bahan utama sesuati dengan bahan yang dibutuhkan untuk membuat produk yang diingikan, menjahit bahan utama menjadi produk yang diinginkan, membuat pola motif pada bahan utama, pemberian lilin dengan cara mencanting, mencap atau perpaduan antara keduannya, pewarnaan dengan menggunakan zat warna naphtol, pelorodan, dan penjemuran.